Partisipasi Masyarakat dalam Kelembagaan Pengelolaan Kawasan Ekosistem Mangrove  (Kasus: Kelompok Pantai Lestari Desa Karangsong, Kabupaten Indramayu)

Authors

  • Nurul Muthmainna Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB University, Bogor, Indonesia
  • Bayu Eka Yulian Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB University, Bogor, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.29244/jskpm.v9i2.1400

Keywords:

kelembagaan, partisipasi, sumber daya alam, stakeholders

Abstract

Tindakan pilihan pangan ibu bukan hanya hasil dari preferensi individual ibu, tetapi tindakan yang juga
dihasilkan atas pertimbangan struktur sosial. Peran ibu sebagai pengelola utama pangan keluarga sangat
menentukan pemenuhan kebutuhan gizi pada anak usia di bawah lima tahun (balita). Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis tindakan sosial pilihan pangan ibu dalam memenuhi kebutuhan konsumsi pangan esensial
pada anak balita, serta melihat hubungannya dengan karakteristik individu ibu yang meliputi pengetahuan
pangan, status pekerjaan, dan motif utama memilih pangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
melalui metode survei dan didukung data kualitatif. Analisis hubungan antar variabel dilakukan menggunakan
tabulasi silang. Populasi yang diteliti adalah semua ibu yang memiliki anak berusia 24 sampai 59 bulan pada
komunitas Taru. Sejumlah 27 responden contoh dipilih menggunakan teknik acak sederhana. Temuan
penelitian ini yaitu: (1) semakin tinggi tingkat pengetahuan pangan ibu, maka kebutuhan pangan esensial anak
balita semakin terpenuhi, (2) ibu berstatus bekerja produktif (paruh waktu atau penuh waktu) memiliki
kecenderungan lebih besar dalam memilih pangan yang memenuhi kebutuhan pangan esensial bagi anak balita,
dan (3) motif utama pilihan pangan ibu akan membedakan tindakan pilihan pangannya; motif psikologis akan
mendorong ibu untuk bertindak tidak memenuhi kebutuhan pangan esensial bagi anak balita.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Baciu, G. E., Dobrotă, C. E., & Apostol, E. N. (2021). Valuing forest ecosystem services: Why an integrative approach is needed? Forests, 12(6), 1–17. https://doi.org/10.3390/f12060677
Berkes, F. (2008). Sacred ecology: Traditional ecological knowledge and resource management. Taylor & Francis.
Bjärstig, T., & Sténs, A. (2018). Social values of forests and production of new goods and services: The views of Swedish family forest owners. Small-Scale Forestry, 17(1), 125–146. https://doi.org/10.1007/s11842-017-9379-9
Dahdouh-Guebas, F., Hugé, J., Abuchahla, G. M. O., Cannicci, S., Jayatissa, L. P., Kairo, J. G., Arachchilage, S. K., Koedam, N., Nijamdeen, T. W. G. F. M., & Mukherjee, N. (2021). Reconciling nature, people and policy in the mangrove social-ecological system through the adaptive cycle heuristic. Estuarine, Coastal and Shelf Science, 248, 106942. https://doi.org/10.1016/j.ecss.2020.106942
Dasgupta, R., & Shaw, R. (2017). Mangroves in India and climate change: An overview. In R. Shaw & R. Dasgupta (Eds.), Participatory mangrove management in a changing climate (pp. 1–20). Springer. https://doi.org/10.1007/978-4-431-56481-2
Dwyer, L. D., & Edwards, D. (2000). Nature-based tourism on the edge of urban development. Journal of Sustainable Tourism, 8(4), 267–287.
Friess, D. A., Thompson, B. S., Brown, B., Amir, A. A., Cameron, C., Koldewey, H. J., Sasmito, S. D., & Sidik, F. (2016). Policy challenges and approaches for the conservation of mangrove forests in Southeast Asia. Conservation Biology, 30(5), 933–949. https://doi.org/10.1111/cobi.12784
Haji, L., Valizadeh, N., & Hayati, D. (2021). The role of local communities in sustainable land and forest management. In A. Hashemi & M. Mohammadi Limaei (Eds.), Spatial modeling in forest resources management. Springer. https://doi.org/10.1007/978-3-030-56542-8_20
Hong, N. T., & Saizen, I. (2019). Forest ecosystem services and local communities: Towards a possible solution to reduce forest dependence in Bach Ma National Park, Vietnam. Human Ecology, 47(3), 465–476.https://doi.org/10.1007/s10745-019-00083-x
Ikhsanudin, N., Kusmana, C., & Basuni, S. (2018). Analisis pemanfaatan hutan dan peran stakeholders di Kabupaten Indramayu. Jurnal Agrica, 11(2), 47–58. https://doi.org/10.31289/agrica.v11i2.1753.g1657
Ishtiaque, A., & Chhetri, N. (2016). Competing policies to protect mangrove forest: A case from Bangladesh. Environmental Development, 19, 75–83. https://doi.org/10.1016/j.envdev.2016.06.006
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2020). Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2020. KLHK.
Kurniawan, A. W., & Puspitaningtyas, Z. (2016). Metode penelitian kualitatif. Pandiva Buku.
Lestyaningrum, R. A., Mahmudi, M., & Harahab, N. (2017). The biodiversity of mangrove in Ngantep Coastal, Malang District. Jurnal Sustainable Development of Natural Resources, 8(1), 13–18. https://doi.org/10.1155/2016/4537354
Muttaqin, M. Z. (2012). Pengelolaan lahan dan hutan di Indonesia: Akses masyarakat lokal ke sumber daya hutan dan pengaruhnya pada pembayaran jasa lingkungan. In M. Z. Muttaqin & Subarudi (Eds.), Pengelolaan kawasan hutan dan lahan dan pengaruhnya bagi pelaksanaan REDD+ di Indonesia: Tenure, stakeholder dan livelihoods. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
Ngo, T. T. H., Nguyen, T. P. M., Duong, T. H., & Ly, T. H. (2021). Forest-related culture and contribution to sustainable development in the northern mountain region in Vietnam. Forest and Society, 5(1), 32–47. https://doi.org/10.24259/fs.v5i1.9834
Organization for Economic Co-operation and Development. (2001). Citizen as partners. OECD Publishing.
Oni. (2018). Success story rehabilitasi ekosistem mangrove di Pantai Karangsong Kabupaten Indramayu [Tesis tidak dipublikasikan]. Institut Pertanian Bogor.
Ostrom, E. (1990). Governing the commons: The evolution of institutions for collective action. Cambridge University Press.
Ribot, J. C., & Peluso, N. L. (2003). A theory of access. Rural Sociology, 68(2), 153–181.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Suryawan, A., Broto, B. W., Sumarah, A. D., & Rokhmana, Z. T. (2020). Grand design mangrove research center. PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan.
Spalding, M., McIvor, A., Tonneijck, F., Tol, S., & van Eijk, P. (2014). Mangroves for coastal defence: Guidelines for coastal managers and policy makers. Wetlands International and The Nature Conservancy. https://www.researchgate.net/publication/272791554_Mangroves_for_Coastal_Defence_Guidelines_for_Coastal_Managers_and_Policy_Makers
Unnikrishnan, A., Singh, A., & Kharat, M. (2013). The role of mangroves in disaster mitigation: A review. In R. Shaw (Ed.), Community, environment and disaster risk management: Climate and disaster resilience in cities (Vol. 11, pp. 185–203). Emerald Group Publishing. https://doi.org/10.1108/S2040-7262(2013)0000011016
Widodo, M. L., Soekmadi, R., & Arifin, H. S. (2018). Analisis stakeholders dalam pengembangan ekowisata di Taman Nasional Betung Kerihun Kabupaten Kapuas Hulu. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management), 8(1), 55–61. https://doi.org/10.29244/jpsl.8.1.55-61

Downloads

Published

2025-06-30

Issue

Section

Articles

How to Cite

[1]
“Partisipasi Masyarakat dalam Kelembagaan Pengelolaan Kawasan Ekosistem Mangrove  (Kasus: Kelompok Pantai Lestari Desa Karangsong, Kabupaten Indramayu)”, jor. sains. kom. peng. masy., vol. 9, no. 2, pp. 95–106, Jun. 2025, doi: 10.29244/jskpm.v9i2.1400.